09 September 2012

Puisi Cinta III

Puisi Cinta #1
Ketika senja melukis langit
Kutitip salam bersama angin malam
Dan ketika malam penuh dengan kerinduan
Dimana arah tak bertuah



Kasih di ujung hari
Kungkap lewat nyanyian senja
Di batas hari adakah mengerti
Di ujung malam adakah peduli

Kemana diri hendak ku labuh
Sedangkan arah tertutup kabut
Cari cari dan tetap kucari
Semoga di ujung hari akan dapat kutemui
Satu cinta sejati dambaan diri
Satu kejayaan sukurku atas nikmatMu ilahi



Puisi Cinta #2
Aku tak mampu menghadapi sesuatu yang kusebut cinta
Terkadang aku sakit karnanya
sering terluka dan terhina
Yang ku dapat hanyalah air mata
dari pengorbananku tak ada gunanya
Aku tetap berdiri tegap
menghadapi pahitnya rasa
Tetap setia dengan satu kata
Aku siap terluka olehnya

Kadang mencintai itu sulit untuk dijalani
Hanya ketulusan dan hati yang hakiki

Masih terluka tapi tetap setia dengannya
Akan aku buktikan, meskipun banyak air mata
Tak banyak yang terlontar untuk berkata
Sajak-sajak bibir tak mampu menggambarkan sakitnya jiwa

Ketetapan hati untuk memilihnya adalah salah jika membencinya
Tetap tegar dengan kemunafikan Cinta
dan tetap tak mengerti arah tujuan, yang ia bisa hanya menggoreskan luka semata



Puisi Cinta #3
terburai kata yang terlalu syahdu
terucap suara yang menurutmu terlalu mendayu
tapi apalah hendak dikata
itu lah suara hatiku
jeritan di dalam kalbu

suara yang selalu menggaung di setiap waktuku
suara yang selalu mengucap kata yang sama setiap waktu
suara yang selalu mendengungkan irama yang sama kepadamu
semua itu hanya untuk mengungkapkan satu,
rindu



Puisi Cinta #4
tersenyumlah saat kau mengingatku
karena saat itu aku sangat merindukanmu
dan menangislah saat kau merindukanku
karena saat itu aku tak berada disampingmu
tetapi pejamkanlah mata indahmu itu
karena saat itu aku akan terasa ada didekatmu
karena aku telah berada dihatimu untuk selamanya

tak ada yang tersisa lagi untukku
selain kenangan – kenangan yang indah bersamamu
mata indah yang dengannya aku biasa melihat keindahan cinta
mata indah yang dahulu adalah milikku
kini semuanya terasa jauh meninggalkanku
kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu
hati cinta dan rinduku adalah milikmu

cintamu takkan pernah membebaskanku
bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lain
saat sayap – sayapku telah patah karenamu
cintamu akan tetap tinggal bersamaku
hingga akhir hayatku dan setelah kematian
hingga tangan tuhan akan menyatukan kita lagi

betapapun hati telah terpikat pada sosok terang dalam kegelapan
yang tengah menghidupkanku sinar redupku
namun tak dapat menyinari dan menghangatkan perasaanku yang sesungguhnya
aku tidak pernah bisa menemukan cinta yang lain selain cintamu
karena mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku
kau takkan pernah terganti
bagai pecahan logam mengekalkan
kesunyian kesendirian dan kesedihanku
kini aku telah kehilanganmu...



Puisi Cinta #5
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Seperti kata yang tidak sempat diucapkan Kayu
Kepada Api yang menjadikannya Abu...
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Seperti isyarat yang tak sempat
Dikirimkan awan kepada hujan
Yang menjadikannya tiada...



Puisi Cinta #6
Rindu mengikuti rintik hujan
mengetuk hatiku yang dilanda sepi
malam pun ikut menyelinap masuk
mengurung daku dalam benteng kemurungan
hingga esok pagi matahari terbit kembali
aku masih harus melewati malam panjang



Puisi Cinta #7
Ruahan hati ku terisi bumbu cinta
Dengan kelembutan rasanya
Menggelorakan jiwa
Begitu lezatnya cinta

Namun ku tak tahu
Sampai kapan ku bisa menikmatinya
Karena cinta ku kepadanya
Bukanlah berdasarkan nafsu



Puisi Cinta #8
Bismillaahirrahmaanirrahiim,.

Adeku yang imut,.
An-Nuur 30 telah memerintahkan,.
Maka hanya sekilas kubisa memandangmu,.
Al-Anfaal 45 pun sudah mengabarkan,.
Maka hanya sekejap aku mengingatmu,....
Indah cerita, mengikhlasi ketentuan-Nya,.
Indah cinta, saling mencintai karena-Nya,.
Semoga kita menjadi Asy-Syura 11 dan Adz-Dzaariyaat 49.

Adindaku yang manis,.
Kau mungkin agak lelah dalam penantian,.
Tapi yakinlah bahwa aku kan datang menjemputmu,.
Bukan bak pangeran berkuda putih yang gagah,.
Atau pun bak pujangga yang melamarmu dengan sejuta puisi,.
Ku akan menjemputmu dengan sebuah kesederhanaan untuk membawamu membangun cinta dalam naungan-Nya,.

Judul: Puisi Cinta III; Ditulis oleh Empu Supo; Rating Blog: 5 dari 5

0 komentar:

Print

A-ADS

ads
Web Hosting

Remote Autosubmitter

Space Iklan

  • banners
  •